Kamis, 11 September 2014

Cerita untuk ayah.

Selamat pagi, siang, sore, malam. Seperti biasa, semoga surat ini sampai pada ayahku yang selalu sehat dan masih ganteng. Ayah, aku ingin cerita tentang seorang laki-laki, dia mirip sekali denganmu. Atau jangan-jangan ayah yang menyuruhnya untuk mendatangiku yaa..? Hahaha . . . Ayah tahu tidak tadi aku dapat surpries es cream dari seorang laki-laki. Aku jadi teringat dirimu, dulu setiap aku menangis ayah selalu belikan es cream. Memujukku, merayuku agar aku tidak menangis. Laki-laki itu juga begitu yah, dia tahu aku suka es cream. Dia lucu seperti mu, dia sering membuatku tertawa dengan guyonannya, entah apa saja yang penting aku bisa tertawa. Dia juga suka berenang dilaut, seperti mu. Dia sering menyuruhku belajar berenang. Laki-laki itu juga sering kali mengajariku hal-hal yang ayah ajarkan padaku. Dulu. Menjalankan sepeda motor, merawat diri, berenang, tentang teknologi, ah banyak sekali kesamaan kalian berdua. Cara bicara kalian juga sama. Sering kali terkesan sombong, tapi aku suka. Terlihat sok hebat supaya bisa dihargai. Selera musik ayah kan pop dangdut, rada melayu. Nah dia suka grup band Wali. Ayah juga suka kan? Ayah suka lagu cari jodoh. Hahaa Kalian sama ngalay nya. Pun sering sekali bingung, dari mana dia tahu itu semua atau dia memang melakukanya tanpa sengaja. Begitu saja? Aku memang menceritakan tentang mu padanya, tapi tidak semua yang kita sering lakukan. Sebaliknya, aku ingin sekali menceritakan dan mengenalkan laki-laki ini pada ayah. Aku ingin ayah beri dia penilaian. Aku ingin ayah yang memberi dia mandat untuk bertanghung jawab atas kehidupanku selanjutnya. Aku ingin dua orang laki-laki yang ku cintai bertemu. Saling sapa. Saling dukung dan saling menjagaku. Ayah, tak apakan kalau aku mencintai laki-laki selainmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar