Jumat, 10 Januari 2014

air yang jatuh itu hujan

Semua manusia pasti pernah basah karena hujan. Basah karena air yang jatuh dari langit dan ribuan rintik itu yang disebut hujan.

Pernah bertanya kenapa harus rintik dan bukannya air dalam satuan kubik atau ton atau apa lah itu?
Nah ini dia jawabnya

Ukuran dari rintik hujan yang mana mencapai permukaan bergantung dari banyak faktor, diantaranya adalah proses mula pembentukan hujan itu sendiri, intensitas curah hujan, laju penguapan, turbulensi udara, dan hembusan angin.

Singkatnya jika ada butir/rintik air berukuran lebih besar dari 6 mm, maka butir tersebut akan terpecah menjadi butir-butir air yang lebih kecil, sedang butir yang berukuran kurang dari 6 mm dapat mempertahankan keutuhannya hingga mencapai permukaan bumi. Hal ini singkatnya dikarenakan adanya gaya hambatan udara yang memberi tegangan pada permukaan butir air, sehingga butir besar dipaksa untuk memecah dirinya. Sedang pada rintik air kecil kekuatan tegangan permukaan air ("energi ikat") mencukupi untuk menahan gaya gangguan dari luar, tegangan permukaan air inilah juga yang menyebabkan butir air berbentuk bulat.

Tambahan,
Ketika butir besar air telah terpecah menjadi rintik-rintik hujan, aliran air tidak lagi menjadi seragam, masing-masing rintik hujan bergerak bebas, bergerak menjadi semakin acak. Bilangan tak berdimensi yang menentukan seberapa jauh butir besar terpecah-pecah menjadi rintik hujan ditentukan oleh bilangan Weber. Sepintas akan terlihat kemiripan bilangan Weber dengan bilangan Reynold, hanya saja ruas gaya viskos tergantikan dengan ruas tegangan permukaan. Selanjutnya biangan Strouhal akan menentukan bagaimana osilasi butir air sepanjang perjalanannya di udara. Yang mana, untuk mengurangi beban gradien kecepatan antar partikel, maka partikel akan semakin menjauh. Sepintas juga bilangan Strouhal ini cukup "setipe" dengan efek coanda, yang mana semisal orang sedang naik sepeda motor dan mengenakan gaun, terlihat gaun seperti tertarik-tarik ke belakang. Hanya saja bilangan Strouhal secara lengkap memperlihatkan tingkat frekuensi tarikan.

@kuciirsatu

Suratan takdir

Percayakah kamu akan suratan takdir?

ada proses suray menyurat  takdir yang interaktif . bukan satu arah . atau pun yang di lakukan dan di pikirkan akan berakibat penuh pada dunia.
Terlepas kamu sadar atau tidak. Sama halnya alam, bumi, yang juga punya napas sendiri. Andaikan kita cukup peka dengan semua ini, kita akan melihatnya sebaai proses surat menyurat.
Korespondensi antara sahabat pena yang betada dalam satu tubuh .

Lalu bagai mana dengan surga ?

kepercayaan ku menyebut surga adalah tempat manusia baik menurut tuhan. Bagi saya yang masih belum melihat surga itu saya percay di bumi ini setiap manusia akan mewujudkan surga  dan nerakanya.

Penahkah kamu bertemu dengan malaikat ? iblis ?

Setiap manusia dapat berlaku seperti malaikat dan menjadi iblis itu sendiri.

Percaya pada tuhan ?

Saya percaya. Saya melihat-Nya dimana mana, merasakan di setiap nafas saya, mendengarkan setiap perintahnya. Setiap detik.
Tapi saya tidak yakin apakah kita sedang membahas tuhan dengan presepsi yang sama.

Kamis, 09 Januari 2014

Basah diatap tetangga

Hujan di kala sore mengusir senja agar tak berkunjung ke belahan bumi tempatku berpijak.

Pria abu-abu

Meski kau tidak cinta!
tapi bisa kan beri kejelasan.
Abu-abu itu tidak indah.
Pelangi ada berapa warna? kau tahu tidak ?
Banyak yang menawarkan pelangi di hadapanku, tapi aku malah memilih untuk menjadi abu-abu bersamamu.
Bahkan kau tak pernah menjanjikan hal apapun.

Aku pernah memikirkan untuk mengubah warna ini,
menorehkan seditik cat merah muda
Indah, lembut dan muda.
Ada bahagia disana.

Tapi tahukah kau?
Dia bahkan tak mengerti abu-abu itu.
Dia pergi.
Dia memudar.
Meninggalkanku.

Dan aku, aku hanya bisa menerima warna mu
keabu-abuan itu.
Kembali menjadi si bodoh mu
tak pernah kah berfikir untuk ini?
Aku bahkan selalu memikirkan nya.

Tentang hubungan yang tidak jelas dan semakin rumit.
hanya ada AKU dan KAU
disini.

Simpang

Kita tak pernah tahu persimpangan mana yang akan mempertemukasaan kita dan kemana setiap arah yabg membawa kita. Saat aku memilih berbelok kiri atau kanan, saat kau memilih untuk menyerah atau melawan jarak hati. Seperti aku yang memilih berjalan sendiri atau kembali bersama mu meski tersakiti. Atau kau yang harus menyatakan isi hati sekarang atau tidak sama sekali.

Setiap pertanyaan ada yang membutuhkan jawaban. Ada yabg berusaha mencarinya dan ada pula yang hanya membiarkan jawaban itu melalang buana menjauh darimu.

Mungkin jalan kita tidak bersimpang, seperti kisah asap dan api. Berjalan keabuan dan tidak jelas.
Menyesakkan dada, melebur menjadi udara, menghilang lalu masuk ke jantung.
Hilang tak berbekas tapi tersimpan aman dalam tempat terpenting si hidupku.
Jantung.